Assalamu alaikum Wr.Wb. Selamat Datang di Official Website Kepala Sekolah SDIT Harapan Bunda dengan alamat www.daniarif.blogspot.com, semoga dengan blog ini mampu menambah ruang informasi dan jembatan komunikasi, masukan dan saran kami nantikan. Terima Kasih,jazakumullah khoiran jaza, Wassalamu alaikum Wr. Wb.

Sekolah unggul, mungkinkah dengan Fasilitas sederhana?



Kalo kita udah pernah menonton film "Laskar Pelangi",pasti komentar yang keluar "sedih". Film itu menggambarkan pendidikan di masa lampau. Tahun 1979. 30 tahun yang lalu. Lalu, bagaimana dengan kondisi sekarang? sudahkah lebih baik. Memang kalau kita melihat kondisi di perkotaan,sudah. Sudah layak. Akan tetapi coba tengoklah kondisi daerah yang terpencil.

Sekelumit cerita saya dapatkan dari hasil silaturahim dan main ke daerah pelosok kab.semarang. Ya,Bandungan, lebih tepatnya di kecamatan Sumowono. Daerah perbatasan kab. Semarang dengan Temanggung. Apabila kita betul-betul mencermati. Sungguh ironis dan sedih. Sama dengan kondisi yang dilakonkan di "Laskar Pelangi".

SD Negeri Kemitir 01. Sekolah yang mempunyai jumlah siswa 67 dan diampu oleh 8 guru. Kondisi ini diperparah pula dengan fasilitas ruang belajar yang hanya 4 ruang. Itupun kondisinya tidak layak disebut sebagai sekolah. Karena di daerah pegunungan. sudah barang tentu intensitas hujan lebih padat. Dalam kondisi atap genting yang pada bocor. Ketika kabut datang kami tak bisa menulis dipapan tulis. Papannya kan basah. Ungkap salah satu guru disana. Bapak Ahmad Nurkholis. Salah satu guru mengisahkan hal tersebut. Guru Pendidikan Agama Islam ini tak hanya mengajarkan pelajaran Agama saja, akan tetapi ia juga diperbantukan untuk memberi tambahan pelajaran yang lain. Matematika,Bahasa Indonesia. Disamping itu beliau juga diperbantukan di sekolah lain yaitu di SDN Kemitir 2 yang jarangnya tidak dekat. Butuh sekitar 20 menit naik sepeda motor karena kondisi daerah dan jalan yang berbelok-belok.

Dengan kegigihannya dalam berjuang di dunia pendidikan ia mampu menjadikan sekolah unggulan dalam mata pelajaran PAI tingkat nasional yang dilaksanakan di Bandung beberapa pekan lalu. Tekadnya hanya satu, berjuang. Daya dukung masyarakat yang masih tradisional tidak menyurutkan semangatnya. Guru yang akrab dipanggil pak Nur ini bercerita. Bahwa daerah tersebut masyarakatnya masih primitif. Banyak ia mendapati dimana kondisi anak yang tidak bisa menerima pelajaran dengan baik pasti dihubungkan dengan dunia mistis. Pasti diganggu roh jahat,katanya. Tidak jauh dari situ memang ada tempat mistis yang menurut banyak orang dijadikan tempat bersesaji.

Read more...

Nonton Laskar Pelangi bersama Wawali Mahfud Ali


Sedih dan ironis. Mungkin inilah ungakapan yang dapat tersirat setelah menyaksikan film anak-anak belitong,"Laskar Pelangi". Ya,bersama rombongan dari pemkot dan segenap tamu undangan,tanpa terduga saya mendapat undangan menonton film berlatar pendidikan yang saat ini lagi heboh.

Selama ini hanya mendengar dari orang-orang sekitar dan anak-anak tentunya. "Pak,udah nonton film Laskar Pelangi?,belum, jawabku singkat kepada anak-anak. Yah..walaupun setiap hari saya coba menyanyikan sountrack lagunya dari nidji dan coba mencari kunci nadanya,untuk mengisi sela-sela pelajaran SBK.

Tak terduga memamg. Ketika lusa saya dikabari temen dapat undangan nonton "LP",dan memang untuk waktu dan tempat hanya disebutkan di "Plasa". Pokoknya langsung kesana,kata temen. Emang yang ngundang siapa?,bapak wakil walikota, begitu tambahnya. Dan ternyata benar,disana sudah banyak dari pejabat setempat yang sudah siap menyaksikan film tersebut.

Subhanallah...mulai dari pertama sampai akhir babak demi babak,dan berbagai tahapan improvisasi film ternyata luar biasa. inilah gambaran sekilas potret dunia pendidikan di Indonesia pada masa itu. Betapa sebuah pengalaman dan perjuangan yang sangat tentunya bagi ke-10 laskar bocah-bocah belitong yang dengan kondisi memprihatinkan berusaha mengais ilmu dan menggapai cita-cita. Sehingga tanpa terasa,air mata ini berlinang. Ya...Allah,maha suci Engkau yang menciptakan kehidupan ini. Ical,Lintang,Mahar. Sungguh cerita yang menyayat hati. Dengan skenario dan garapan karakter yang sempurna bagi eksistensi dunia peran. Bu Mus,yang diperankan cut mini, adalah gambaran kegigihan dan pengorbanan seorang guru yang bisa jadi banyak kita saksikan dalam kehidupan nyata ini.

tak terasa dua jam berlalu. Dan lampu penerang telah menyala. Dan...ternyata Bp. Wakil Walikota telah menunggu di pintu keluar cinema. Ya,dengan senyuman yang ramah beliau menyapa dan menyalami seluruh tamu undangan yang keluar.

Read more...

KKG=Kelompok Kerja Guru ?

Peran guru dalam sebuah proses kegiatan belajar mengajar,sebagai penentu keberhasilan dari proses belajar itu sendiri. Siswa didik mengalami perubahan dapat diukur dari hasil evaluasi belajarnya. Ketika hasil dari proses itu rata-rata dapat dilihat keberhasilannya, sudah pasti tingkat kesukaran atau permasalahan minimalis. Sebuah wadah kelompok yang tak asing tentunya bagi para guru untuk mencoba menyelesaikan permasalahan pembelajaran di kelas atau yang sering disebut KKG. Kelompok Kerja Guru. Efektifitas KKG akan berjalan normal,bahkan menunjukkan peningkatan yang positif apabila komitmen dari komponen-komponen terus terbangun.

Sepekan sekali KKG dilaksanakan,akan tetapi sudah efektifkah ini berjalan? Di DABIN tujuh,dengan wadah Gugus Gajah Mada,KKG antar anggota gugus senantiasa berjalan rutin. mulai dari pertemuan rutin,dimana agenda rutin adalah pembahasan perkembangan seputar masalah pembelajaran. Seminar,pelatihan atau kunjungan.

Read more...

About This Blog

About This Blog

  © Blogger templates Palm by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP